jejakhadist.com
jejakhadist.com

Memahami Istilah Al-Aziz Dalam Istilah Hadist.

Al-Aziz merupakan istilah hadist yang sering disebut oleh ulama dengan kriteria dan pesyaratan yang khusus, dan hadist al-aziz termasuk salah satu dari ke-tiga jenis hadist ahad, nah apa yang dimaksud dengan aziz? dan bagaimana kedudukannya dalam ilmu hadist? mari kita simak penjelasannya berikut ini!

Pengertian Al-Aziz Secara Etimologi Dan Terminologi.

Secara etimologi al-aziz kalimat yang berasal dari bahasa arab عزَّ-يعِزُّ  yang artinya sedikit dan jarang. Ini menunjukkan bahwa hadist yang memiliki kriteria aziz sangat sedikit dan jarang ditemui dalam khazanah ilmu hadist.

Secara terminologi hadist aziz adalah hadist yang diriwayatkan oleh dua perawi dari setiap thabaqatnya.

Namun, Sebagian ulama diantaranya imam ibnu hibban beranggapan bahwa bentuk hadist seperti ini hampir tidak ditemukan dalam dunia praktek hadistnya, maka secara prakteknya hadist aziz dipahami dengan hadist yang tidak boleh perawinya kurang dari dua orang disetiap thabaqatnya, jika di thabaqat sahabat perawi hadistnya dua orang, kemudian dithabaqat tabi’in ada tiga orang, maka tetap disebut aziz, setiap thabaqat sanadnya tidak kurang dari dua perawi.

Contoh Hadist Al-Aziz.

عَنْ أَنَس – رضي الله عنه – قال: قال النَّبِيُّ – صلَّى الله عليه وسلَّم -: لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالِدِه وَوَلَدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِين

Rasulullah Saw bersabda, “Tidaklah kalian beriman sampai aku menjadi yang paling ia cintai dari kedua orang tuanya, anaknya dan semua manusia.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Hadis ini diriwayatkan oleh dua orang sahabat, yaitu Anas dan Abu Hurairah. Qatadah dan Abdul Aziz bin Shuhaib meriwayatkan dari Anas. Dari jalur Qatadah terdapat Syu’bah dan Sa’id meriwayatkan darinya. Sedang dari jalur Abdul Aziz bin Shuhaib terdapat Ismail bin ‘Ulaiyyah dan Abdul Warits. Hingga tingkat tabi’u tabi’in, hadis tersebut hanya diriwayatkan oleh dua-dua perawi,  Kemudian setelahnya terdapat banyak perawi yang meriwayatkan.

Kedukukan Hadist Al-Aziz.

Kedudukan hadist aziz sama dengan kedudukan hadist ahad, yaitu menunjukkan ilmu zhanni artinya hadistnya dapat diterima tetapi harus didahului dengan penelitian dan pembuktian secara  ilmiah, sehingga bisa saja hadist al-aziz secara hukumnya beragan, bisa dengan derajatnya shahih, hasan, bahkan dhaif.

SOSIAL MEDIA
Post terbaru